Analisis Komposisi Dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Di Hutan Desa Bali Aga Tigawasa, Buleleng- Bali
Analisis
Komposisi Dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Di Hutan Desa Bali Aga Tigawasa,
Buleleng- Bali
Analisis
Jurnal (Jurnal 1)
Analisis
Komposisi Dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Di Hutan Desa Bali Aga Tigawasa,
Buleleng- Bali
Tugas 2 PAB Prodi
Pendidikan Biologi
Disusun oleh : Alivinda Aulia Safira
Musyarofah
NIM : 170210103031
FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Analisis
Komposisi Dan Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Di Hutan Desa Bali Aga Tigawasa,
Buleleng- Bali
Penulis : Nyoman Wijana
Nama Jurnal : Jurnal Sains dan
Tegnologi
Volume : Vol. 3, No. 1
Nomor Jurnal : ISSN 2303-3142
Waktu Akses Jurnal : 01 April 2014
Isi Jurnal :
Terdapat 24 spesies tumbuhan yang menyusun vegetasi hutan yang ada di hutan
Desa Bali Aga Tigawasa; Spesies
tumbuhan yang memiliki nilai desitas relatif paling besar adalahKopi (Anacolosa
frutescens)(22,34%) dan Majegau (Dysoxylum densiflorum); Karakteristik hutan Desa Bali Aga
Tigawasa bagian strata bawahnya adalah
spesies Anacolosa frutescens dan strata atas adalah Dysoxylum densiflorum;
Rata-rata indeks keanekaragaman spesies pada hutan Desa Bali Aga Tigawasa
sebesar 3.3829, yang termasuk dalam kategori sedang.
Yang menarik dari jurnal ini adalah :
Dari 24 spesies yang ada yang memiliki nilai densitas relatif paling besar
adalah Kopi (Anacolosa frutescens)(22,34%). Berdasarkan densitas relatif yang
ada, terlihat bahwa tanaman kopi yang lebih banyak terlihat. Namun pada
kenyataannnya berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, menunjukkan bahwa
spesies kopi ini hanya menempati pada strata bawah. Hal itu terjadi karena kopi
yang ada di hutan tersebut berasal dari pemencaran yang dilakukan hewan
(zookori) bukan manusia. Sehingga spesies kopi yang merupakan spesies terbanyak
tidak terlihat seperti kebun kopi, hanya tersebar begitu saja.
Referensi Jurnal
1. Bali Post. 2011. Air Danau Buyan Capai Tepi Jalan. Selasa Kliwon, 12
April 2011 hal. 12.
2. Bali Post. 2011. Air Danau Buyan dan Tamblingan Terus Meluap. Senin
Wage, 11 April 2011 hal. 12.
3. Bali Post. 2011. Air Danau Meluap Warga Harus Pindah. Rabu Umanis, 13
April 2011 hal. 11.
4. Bali Post. 2011. Obok-Obok Hutan Sepang Polhut hanya Temukan Balok Kayu.
Senin Wage, 7 Maret 2011 hal. 12.
5. Barbour, M. G; J. H. Burk and W. D. Pitts. 1987. Terrestrial Plant
Ecology. Inc. California : The Benjamin/ cummings Publishing Company.
6. Direktorat Jendral Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan. 2010.
“Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2010”.Tersedia pada
http://www.dephut.go.id/INFORMAS I/PROPINSI/BALI/bali.html (diakses tanggal 9
Pebruari 2011).
7. Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Jakarta : PT. Mediyatama Sarana
Perkasa.
8. Polunin. 1990. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun.
Yogyakarta: UGM.
Sumber:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JST/article/view/2907
Komentar
Posting Komentar